Selamat Datang di Rumah Aiyra

Saturday 16 February 2013

JARINGAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN INDONESIAN HIGHER EDUCATION NETWORK


A.     JARINGAN PENDIDIKAN NASIONAL (JARDIKNAS)
Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) adalah sebuah program pengembangan infrastruktur jaringan online skala nasional yang dibangun oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Pemerintah Republik Indonesia untuk menghubungkan antar institusi dan komunitas pendidikan se-Indonesia. Jardiknas merupakan salah satu program strategis pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk dunia Pendidikan di Indonesia. Melalui infrastruktur jaringan online (Jardiknas) diharapkan dapat mempercepat pengembangan integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi pada program pemerintah sektor pendidikan untuk kemajuan Pendidikan Indonesia saat ini dan di masa depan.  Hal ini pengembangan Jardiknas adalah sebagai media informasi dan komunikasi online antar institusi dan komunitas pendidikan di seluruh Indonesia dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan akses, transparasi dan akuntabilitas Pendidikan Nasional.  Walaupun berbagai upaya telah dilakukan untuk membangun sektor pendidikan di Indonesia, namun masih banyak masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. Hal ini dapat dimengerti karena Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Karena kondisi sosial, ekonomi dan politik di Indonesia, maka masalah-masalah pendidikan senantiasa muncul di berbagai tempat. Secara umum, masalah-masalah pendididkan dewasa ini dapat dikelompokkan menjadi tiga. Ketiga masalah pendidikan tersebut adalah masalah yang berkaitan dengan: (1) Rendahnya pemerataan dan akses pendidikan, (2) Rendahnya mutu, relevansi dan daya saing keluaran (output) pendidikan dan (3) lemahnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam hal pengelolaan pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan pendidikan seperti yang disebutkan di atas, maka berbagai upaya pembangunan telah dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat. Pembangunan sektor pendidikan di Indonesia senantiasa dilaksanakan berdasarkan strategi dan program yang disusun berdasarkan skala prioritas. Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi masalah utama pendidikan di Indonesia, antara lain :
1.     Meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan, seperti membangun sekolah dan laboratorium yang baru, memperbaiki gedung dan fasilitas lainnya di sekolah yang rusak, dan sebagainya
2.     Meningkatkan kuantitas dan kualitas Tenaga Pendidik.
3.     Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kelembagaan pendidikan. Misalnya mereorganisasi struktur organisasi Departemen Pendidikan.
4.     Membuat Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan kelengkapannya, seperti Peraturan Pemerintah dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan.
5.     Membuat Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Pendidikan Nasional, baik yang berjangka pendek, menengah maupun yang berjangka panjang.
Salah satu kebijakan pemanfaatan ICT Departemen Pendidikan Nasional untuk pendidikan Indonesia adalah membangun jejaring (network) pendidikan nasional.  Selain sistem jaringan pada jejaring pendidikan nasional, yang kini dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Depdiknas juga memberikan beberapa fasilitas dan layanan kepada pengguna dari jejaring yaitu :
1.     Layanan telepon via intranet secata gratis
2.     Layanan konferensi dengan menggunakan video
3.     Layanan Data Center dan Colocation Server,
4.     Layanan akses internet
5.     Lanayan Web hosting untuk institusi pendidikan.
6.     Layanan Email untuk pegawai dalam lingkup dinas pendidikan
7.     Lanyanan Call Center & Helpdesk
8.     Menyediakan dukungan teknis
Pada proses implementasi dan pembangunan dari JARDIKNAS ini juga tidak lepas dari munculnya kendala-kendala yang harus dihadapi. Kendala ini antara lain adalah:
1.     Masalah tersedianya orang yang mengoperasikan (SDM)
2.     Masalah tersedianya dana
3.     Masalah koordinasi dan kerja sama yang harus ditingkatkan
4.     Masalah sistem keamanan jaringan, dan
5.     Masalah mengubah tradisi dari apa yang disebut dengan kesinambungan tata kelola sistem jaringan di setiap lokasi.
Walaupun demikian, pembangunan jejaring pendidikan nasional beserta fasilitas dan layanan yang dikembangkan seperti apa yang dijelaskan di atas adalah kegiatan yang teramat penting untuk tujuan melaksanakan pembangunan pendidikan yang efektif dan efisien.
Harapan kita semoga bangsa ini semakin bisa tegak berdiri di hadapan bangsa-bangsa lain yaitu  Kita  berani mengejar ketertinggalan dan kita ubah dengan menjadi inisiator di depan.



B.        INDONESIAN HIGHER EDUCATION NETWORK (INHERENT)
Inherent adalah sebuah jaringan komunikasi  tertutup  yang menghubungkan antar perguruan tinggi di Indonesia. Inherent merupakan sebuah Jaringan Pendidikan dan Penelitian pertama dan terluas di Indonesia. Inherent berfungsi sebagai sarana riset jaringan komunikasi data untuk berbagai aplikasi,  sebagai  resource pendidikan yang dimiliki masing-masing membernya juga dirancang sebagai sarana komunikasi proses pembelajaran. Pada tahun 2006-2007 bahwa  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga turut menggeliat di dalam pengembangan TIK dan tidak kalah dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebenarnya, sejak tahun 90-an sudah banyak perguruan tinggi yang secara parsial maupun kelompok kecil telah mengembangkan infrastruktur TIK di kampus masing-masing. Salh satu adalah adalah ITB dengan berbagai risetnya untuk bidang internet dan jaringan lokal. Secara nasional, infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi dibangun pada tahun 2006, dalam bentuk program Indonesian Higher Education Network atau Inherent. Program INHERENT ini  menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagai backbone utama dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan. Hingga akhir tahun 2007, telah terhubung 1.014 titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas. Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.

Berikut ini informasi lebih jelas tentang inherent dan jardiknas :
http://www.scribd.com/doc/3827693/Jardiknas

Ikuti Perkembangan Rumah Aiyra